SENAM SAMBIL SELINGKUH

 Zonasex96Ini Pengalamanku sebenarnya, sengaja aku samarkan namaku dan

suamiku agar dia tidak tersinggung dan tidak tahu kalau ini

yang nulis saya, Kalau sampai tahu kan nggak enak dong, bisa tengkar

nantinya.SahabatQQ

SahabatQQ: Agen DominoQQ Agen Domino99 dan Poker Online Aman dan Terpercaya

Kejadian ini tidak pernah kuduga sebelumnya, Selama ini rumah tanggaku.DominoQQ

berjalan baik dan aku tidak pernah melakukan hubungan sex selain dengan

suamiku sendiri. Ade, suamiku seorang kontraktor yang cukup besar di kota

Malang Jawa Timur, hampir setiap hari waktunya habis dikantor untuk

mengurus proyek dan proyeknya. Aku sendiri Dini menikah dengan Ade, kakak

tingkat kuliahku di Perguaruan Tinggi Bandung, 2 tahun diatasku. Kehidupan

sexku biasa saja, dan cenderung membosankan padahal kurasakan sampai

sekarang gairahku cepat sekali memuncak dan kalau melakukan hubungan intim

aku suka sekali berlama- lama menikmati dengan berbagai variasi, tetapi

suamiku orangnya kuno dalam melakukan hubungan sex dengan cara yang biasa

saja, dia diatas dan aku dibawah, kadang aku kepingin juga cara lain

seperti pada video porno yang pernah kulihat saat suamiku pergi, tapi tidak

pernah kesampaian, karena pernah kuutarakan pada suamiku dia tidaka

menjawab apapun, sehingga kadang aku merasa tidak puas. Aku sering juga

melakukan masturbasi untuk menambah kepuasanku sambil membayangkan wajah

seseorang dengan penis menantang. Saat ini aku dikaruniai 2 orang anak yang

cukup manis dan ganteng. Aku sendiri memiliki beberapa kesibukan dirumah

dengan membuat caterring untuk beberapa perusahaan yang ada di Malang. Jadi

dari segi materi aku bisa dikatakan sudah cukup.

Untuk mengisi waktu luang aku sempatkan mengikuti kegiatan kesehatan berupa

senam pada sanggar senam tertentu hal ini aku lakukan untuk menjaga stamina

dan juga tubuhku biar tidak gembrot, dan hasilnya lumayan saat ini tinggi

badanku 165 cm, rambutku hitam pekat, mata coklat, pinggangku cukup ramping

pantat juga berisi dan yang penting payudaraku tidak kendor walaupn pernah

menyusui dan ukurannya cukup membuat orang menelan ludah 36C. Aku sengaja

mengambil jadwal pagi karena siang sedikit aku harus sudah rapi berada

dikantor pribadiku.

Setelah membereskan urusan rumah aku bersiap berangkat menuju tempat senam,

denga memakai T shirt Kuning cukup ketat dan celana senam aku memagut diri

dikaca, Yach,... lumayan juga pikirku, dengan tshirt tersebut payudaraku

seakan tertekan dan hendak melompat keluar, aku sadari itu.

Peugeot 306 yang kukendarai memasuki pelataran parkir kulihat didalam suara

cukup ramai juga kiranya hari ini. Aku memang tidak pernah ikut ibu-ibu

yang suka ngerumpi ditempatku senam, selesai senam aku langsung pulang.

Pagi ini berbeda sekali tempat senam hampir penuh, aku duduk sendiri ditepi

sambil mempersiapkan baju senamku, aku menuju kekamar ganti kudengarkan ada

beberapa suara ibu- ibu cekikikan sambil menceritakan pengalamannya, Ah, ...

gila pikirku, mereka suka sekali sama laki-laki muda usia untuk permainan

sexnya.

"Iya Jeng Nik, tadi malam itu seru lho, aku tidak menyangka Dion begitu

perkasa, aku dibuatnya tak berkutik dalam 4 ronde sekaligus, padahal

kelihatan dia paling pendiam ya disini, dan permainannya, Yahuuut

lho, memekku sampai seperti mati rasa, ......" Cerita salah satu ibu peserta

senam.

"Ah,.... Masak sih jeng Rita, ..... yach,... sayang aku nggak dapet ya,...

kalau sama Rico gimana jeng,......... itu lho anak SMA 3 yang kita temukan

bersama waktu nongkrong di caffe Regent, yang itunya item dan gede."

Timpal temannya.

" Oh,..... Kalo yang itu sih lumayan, tapi permainannya masih hebat si

Dion, Awalnya saja aku sudah keder dibuatnya.".,,,, ,,,

" Masa,... aku jadi pengin mencobanya jeng, ...... Lihat aja ya nanti, ...

aku habisin dia dengan segala tenagaku,..." celetuknya dengan geregetan.

Pembicaraan terus berlangsung secara tidak sadar aku terbawa ikut

memikirkan Dion,... Apakah Dion itu pelatih senam yang baru 2 bulan melatih

ditempatku, kalo lihat cirinya pendiam dan acuh sih memang dia,...tanpa

terasa tanganku telah berada diantara dua pahaku terasa hangat dan kuraba

pelan memeku dari luar baju sanam ah, .... Cepat-cepat kubuang pikiran buruk

itu aku tidak ingin terjadi sesuatu. Semakin kupikir semakin berkecamuk

pikiran itu ada. Aku ingat waktu itu

Dion memang sempat menjadi buah bibir dikalangan ibu-ibu tempatku senam

tapi aku tidak pernah sedikitpun ikut didalamnya. Apakah dion itu ya yang

dibicarakan ibu-ibu.

Pertama kali masuk Dion memang sempat grogi disoraki oleh ibu-ibu bahkan

sempat membuat wajahnya memerah ketika perkenalan ibu-ibu menanyakan

statusnya. Bahkan salah satu ibu ada yang nyeletuk menanyakan besar

tidaknya ukuran vital Dion, dan hanya dijawab dengan senyum saja.

" Tok,.. Tok,... Tok,....."

Aku terkejut mendengar pintu kamar ganti diketok dari luar, ah kiranya

cukup lama juga aku berada dikamar ganti , cepat cepat kekemasi barangku

dan keluar menuju hall senam, disana masih banyak ibu bergerombol menunggu

waktu senam berlangsung. Aku duduk sendiri sambil minum the hangat,...

tiba-tiba disebelahku duduk empat ibu-ibu yang nampaknya cukup centil

dengan usia yang bervariasi. Sambil berbasa-basi dia memperkenalkan diri

dan,..... aku agak terkejut karena suara dan namanya sama dengan yang ada

di kamar ganti sebelahku tadi. Jeng Nanik dan Jeng Rita cukup keren juga

orangnya dari parfum dan merk lain yang ada ditubuhnya bukan orang yang

tidak mampu kiranya. Nanik kutasir berusia 37 tahun dan mengaku anaknya 3

dan suaminya pegawai swasta dengan jabatan cukup layak, kulitnya putih dan

mulus dengan alis tebal dandanannya tidak semenor Rita Tingganya sekitar 5

Cm dibawahku dan payudaranya juga tidak sebesar punyaku, kutaksir sekitar

34 B tapi nampak serasi sekali dengan penampilannya. Kalau Rita lebih

tinggi dari Nanik tapi masih dibawahku, rambutnya dipotong pendek dan

kulitnya kuning langsat dengan jari lentik payudaranya kutaksir bernomor 36

B dan pantatnya lebih besar dari Rita, dan kelihatan sekali Rita lebih

aggresif dalam pembicaraan, sambil diselingi tawa renyah mereka.

" Eh jeng Dini kan sudah lama ikut disini, udah pernah nyoba-nyoba rasa

lain nggak selain rasa suami, ......Dengan cara arisan bersama,... enak lho

jeng, rugi kalo nggak mencobanya" celetuknya berbisik hati-hati,......

Sambil sesekali melirik Nanik.

Merah wajahku rasanya, karena selama ini tidak pernak aku temukan orang

yang bicara terbuka seperti itu,... "E,.... E,..... ti,... ti,... dak

kog,.. ini apa ya,.... Aku gelagapan.

Dan serempak dua ibu tadi tertawa berbahak-bahak,...... Ah,... masa jeng

Dini, lha wong sekarang fasilitas sudah banyak kog tidak dipergunakan,

yach,... JUST FOR FUN saja kog, kalo habis yang dibuang to jangan dibawa

pulang bingkusnya bisa bahaya ya jeng Nanik,.... Iya lho Jeng Dini kita ini

kan punya kelompok disini yang kadang bikin acara enjoy bersama dan

tertutup sekali lho, tidak semua ibu boleh ikutan disini, Tak lihat jeng

Dini mulai pertama ikut senam tidak pernah ada teman dan menyendiri, apa

salahnya kalo bergabung dan menikmati menu baru kami.

Gila orang-orang ini Jeng Nanik pintar juga ngomong gituan, belum sempat

aku berpikir dan menjawab mereka menyela lagi,.... "Sudah lah jeng Dini

,.... Ikut aja rahasia pasti terjamin kog,.. dan yang penting ada menu baru

tiap bertemu". Sambil menarik tanganku menuju hall senam. Konsentrasiku

bubar selama senam aku secara tidak sengaja hanyu oleh pikiran ibu-ibu, dan

kebetulan pelatihku hari ini Dion.

Kuperhatikan seksama Dion cukup keren juga Tongkrongannya bodinya bagus,

otot-ototnya nampak menyembul, dan,.... Ayooo,... hap,... satu,... dua,...

renggangkan kaki,... perintahnya. Dia menghadap peserta senam dan, ...

Alamak,... otot diantara kedua selangkangannya tertekan oleh baju senamnya

nampak menyembul keras dan cukup panjang, aku jadi berpikiran yang bukan

bukan, seandainya bisa kugenggam dan kulakukan seperti di video porno itu

enak kali ya, .......Gila,... pikirku aku kog jadi gini.

Senam sudah usai, mobil merangkak pelan menuju garasi, kuhempaskan tubuhku

diatas kasur, pikiranku berkecamuk membayangkan perkataan ibu-ibu tentang

menu baru penuh rahasia tadi, tiba - tiba pikranku menerawang dan melintaslah

bayangan Dion dengan mesra aku merinding, Dion seolah datang dan memelukku,

tangannya mulai membelai punggung dan turun ke pantat. Diremasnya pelan dan

kurasakan benda keras diantara selangkangannya menempel ketat dibaju

senamku, aku kegelian, dan,..... Lambat namun pasti kurasakan tangannya

mulai menyentuh dadaku yang kenyal, kurasakan pelintirannya membuat

pentilku mulai kaku dan keras. Aku mulai mengejang, tapi tak dilepas

tangannya didadaku bahkan mulai nakal, tangan kanannya berani menuju

selangkanganku dikuaknya kuat-kuat celanaku sampai kudengar robekan kain

Oh,....... Jari-jemarinya membelai lembut gumpalan daging lunak penuh bulu

dan,... Mulutnya tak tinggal diam, Dion mulai mengeluarkan lidaknya

menjilati memekku yang mulai basah,.... Aaaaaahhhhhhh,,,, Zzzzzzzt,.....

aku tak kuat menahan, Dion masih terus menjilat dan menjilat klentitku

mulai kaku dan memekku semakin basah dan,.... Kriiiinngggg,.....

Krrriiiiingggg,.... Suara telepon berdering aku tertegun,...Gila cing aku

bisa membayangkan dengan Dion begitu hebaaat, badanku meriang rasanya dan

satu lagi yang kurasakan basah diselangkanganku. Aku bangun

bermalas-malasan dan kuangkat telepon.

" Hallo,.... Jeng Dini ada", .....

" Ya saya sendiri, siapa ini ya,..."

" Aduh,.... Masak lupa saya Rita yang senam tadi,..... Wah sedang apa ini

kog kayaknya malas- malasan saja, ........

Terasa sekali memang agak serak suaraku saat ini habis membayangkan dengan

Dion kering rasanya tenggorakkan.

",.... Oh,.... Tidak jeng ini lho sedang membersihkan rumah kacau balau

gini, kalau jeng Rita sedang apa ini kog tumben telpon saya",...

" Ah enggak lagi free aja ini ngga' ada temen ngobrol,... Eh,.. iya gimana

tadi tawaran kelompok kami jeng, ... Mbok ikut aja lah biar sekali-sekali

punya menu sesuai selera,... ha ha ha,..... ndak usah takut,.. enjoy aja

kog,................

Jeng rita menceritakan panjang lebar club gilanya dan aku tambah menerawang

atas kegiatan dengan pengalamannya yang menggila itu.

",.... Jeng Rita apa suami jeng nggak curiga, ........ belum selesai aku

bicara, Rita menimpali dengan amat berapi-api.

" ,... ya caranya dong,... abis gituan sama yang lain jangan mikirin dia

lagi, abis ya abis kan beres jeng jadi nyampek rumah pikiran fres dan segar

lho,.... Bener Jeng,... ayo deh ikutan , ...... nanti pasti deh jeng Dini

suka. Rayunya tak henti- henti".

Tak lama berselang telepon kuakhiri tanpa jawaban iya atau tidak,..... aku

bingung dan berfikir keras sampai akhirnya aku tertidur.

Sore hari setelah menerima laporan dari tukang antar caterringku aku

membukukan hasil caterringku selama sehari, aku membantu anak-anakku

menyelesaikan tugas belajarnya. Kudengar bel pintu dan suamiku pulang

dengan wajah kuyu kelelahan, kupersiapkan perlengkapan mandinya.

Malam larut aku sangat menginginkan hubungan intim malam ini, kucoba dekati

suamiku dia sudah tertidur lelap tergambar kelelehan diwajahnya, aku

kasihan tapi memekku sudah mulai basah ingin dijenguk oleh kemaluan

suamiku. Kucoba membangunkan dia, tapi dia menolak dan hanya kekecewaan

yang kudapat malam ini dan tanpa tersadar aku sudah terlelap.

Suasana hingar bingar ruang senam kembali kudengar dan kulihat sekeliling

kembali bergerombol sekelompok ibu-ibu yang 3 hari kemarin mengajakku ikut

dalam kelompoknya.

" Hai jeng Dini, ... sini dong kenapa sendirian saja disitu" ajak jeng Rita

sambil tersenyum. Kulangkahkan kakikku menuju kearah mereka kuhitung ada 7

orang denganku. Aku berbasa basi memperkenalkan diri.

" Ibu-ibu, ini peserta baru kita yang saya ceritakan kemarin itu lho,, ....

Gimana Jeng jadi ikutan ya,... untuk pengalaman aja kog,... " ajaknya

merayu.

" Iya jeng ,.... (spontan ibu-ibu seperti Koor) " Rahasia terjamin deh",

"Mereka itu sudah terlatih kog, habis acara ya kayak ngaak kenal lagi sama

kita deh,... dijamin", ...."dan yang penting jeng dijamin pasti enjoy dan

kurang terus,.... Hehehe",....

Suara mereka bersautan mempromosikan kegiatannya selama ini. Aku yang

pusing belum memperoleh jatah suamiku tiba-tiba timbul pikiran burukku

untuk mencobanya.

" Tapi,... Gimana ya,..... " tanyaku bingung dan ragu.

" Alaaaaaahhhh nggak usah bingung jeng nanti kita antar dan kita service

untuk anggota baru kita,... gimana ibu-ibu kalo saat ini kita tetapkan aja

bahwa anggota baru kita yang memperoleh jatah arisan kunci saat ini dan

langsung kita antar, .... Setuju".

" Setuju deh biar tambah saudara, .... Nah sekarang kita senam dulu

yok,..." .ajaknya sambil memberikan kunci padaku dan aku menerima kunci

tersebut tetapi tidak tahu untuk apa kunci itu. Senam kali ini aku

benar-benar tidak konsentrasi dan bingung apa yang harus aku lakukan,

hampir semua gerakanku tidak ada yang benar.

Senam telah berakhir dan ibu-ibu mengajak menuju tempat yang telah

disediakan, sebuah rumah yang cukup bagus dengan halam luas dibelakang

terdapat kolam renang, aku membuka dengan kunci yang telah disediakan, dan

kulihat ada 3 kamar yang tertutup setelah omong-omong sejenak, beberapa ibu

masuk kamar mandi untuk membersihkan diri tak lama kemudian mereka ada yang

minta diri untuk pulang.

" Begini jeng Dini itu kuncinya ada lima kan ?... salah satunya kunci

diruangan yang tertutup ini nah nanti kalo jeng Dini sudah siap buka aja

kamarnya dan,.... Lihat sendiri deh ada apa disana dan enjoy saja rimah ini

aman kog, ini punya jeng Nanik dan memang khusus untuk kegiatan Arisan ini,

kebutuhan makan dan minum ada di kulkas, ... dan silahkan saja dinikmati

sampai jeng Dini suka kalo pulang ya langsung aja pulang, kuncinya jangan

dibawa lho jeng,... liriknya menggoda".

Aku termanggu mendengarkan ocehan jeng Rita sementara temanya hanya

tersenyum dambil memainkan matanya. Aku semakin bingung bagaimana nantinya.

Tak lama kemudian mereka berdua mohon pamit pulang terlebih dahulu dan aku

tinggal sendirian. Aku bingung melangkah antara iya dan tidak, aku juga

teringat kisah kayalanku dengan Dion,...... aku tercenung., .....ingin

mencobanya, kulangkahkan kaki dengan berdebar Klik.. !!!! pintu pertama

kubuka tapi kulihat sekeliling tidak ada seorangpun, pintu kedua kubuka

dan.... Darahku berdesir hebat kuluhat seorang lelaki tegap dan cukup

ganteng dengan kulit bersih memakai T shirt hitam dan celana pendek biru

tua dia tersenyum, aku membalas kecut dan kuurungkan langkah kakiku masuk

kamar tersebut, aku kembali duduk diruang tamu. Kunyalakan televisi untuk

menepis kegugupanku kuganti channel per channel tapi tak ada yang menarik

tiba-tiba...

" Hai ,.. Aku Bandi,.. Kenapa kog tidak ngobrol didalam saja tadi kan udah

buka pintu tak tunggu lho, ....." pintanya sambil mengulurkan tangan

perkenalan.

" Eh,.. e....Aku Dini,,.. Eh... Ah nggak kog Aku cuman pengin tahu aja",

jawabku gugup dan tanganku mulai berkeringat dingin.

Kuperhatikan wajahnya ada bulu halus didagu masih baru dicukur dan dadanya

cukup bidang dengan tinggi badan berkisar 175 Cm, otot-ototnya menonjol

kuat. Bandi dengan santai duduk disebelahku sambil ikut mengawasi televisi

yang remotenya masih ditanganku, dia tahu kalo aku gugup diambilkannya aku

minum susu hangat dan dia menuju ke televisi diputarnya Film laser disk.

Aku diam saja dan dia mulai membuka pembicaraan basa- basi untuk melemaskan

suasana.

Aku kaget dua kali karena begitu aku menoleh ke televisi, kulihat film

porno yang diputar, disana terlihat orang kulit putih sedang asyik

menghisap kemaluan orang kulit hitam yang tegang dan panjang, aku risih dan

malu tapi badanku mulai hangat terutama ada rasa geli disekitar pahaku,

Bandi kelihatan mulai lebih mendekatiku aku tak menghiraukan mataku tetap

kearah televisi, tanpa kusadari aku mulai ikut hanyut dan kurasakan ada

benda asing yang menempel didadaku, kulirik ternyata tangan Bandi kutoleh

dia hanya tersenyum dan melanjutkan kegiatnnya. Aku diam merasakan dan dia

semakin berani, diselusuri leherku dengan bibirnya,... turun kebahuku,...

ditariknya pelan kaosku sampai kelihatan tali Bh. ku aku tak tahan, disofa

aku direbahkan perlahan, dia tambah semangat, tanpa bicara dia mulai

mengupas kulitku perlahan, tak pernah kurasakan hal ini sebelumnya, aku

seolah melayang kegelian. Bandi membuka sendiri kaosnya dan kulihat dada

bidang itu ditumbuhi bulu halus. Dia bekerja sendiri ditariknya kaosku

sampai beberapa kancing terlepas dan diangkat keatas hingga sekarang hanya

tinggal Bh dan rokku saja, tanganya kurasakan menempel lagi pada susuku

dipelintirnya ujung susuku dan kurasakan mengeras,dia mulai menindihku, aku

terpejam kurasakan bulu-bulu halus mulai menyentuh dadaku,...Ditariknya

lepas Bhku sehingga susuku yang besar seolah melompat keluar dadaku bandi

terkejut melihat besarnya susuku dengan warna kuning langsat dengan bulatan

kecil coklat tua kemerahan serta putting kecil menantang mulutnyapun menuju

putingku,... kurasakan lidahnya lincah membuat nafsuku memuncak, putingku

semakin mengeras sesekali kurasakan gigitan kecil giginya menggores

putingku. Diatas perut kurasakan ada benda yang membonggol mendesak hebat.

Bibirku terasa habis dilumat bibirnya, sampai aku tak bisa bernafas, aku

mulai berkeringat dan,..... Tangan kanannya mulai menuju kearah vagina,

diselipkan diantara pahaku, aku gak kuat kupeluk dia dan dia semakin berani

ditariknya rokku sampai terlepas, ditarik perlahan celana dalamku sambil

tersenyum dan dengan sigap direnggangkannya kakiku sehingga dia dengan

leluasa Bandi melihat memekku yang padat dengan bulu hitam keriting,

tangannya mengocek memekku yang sudah basah. Dimasukkannya jari tengah

sedangkan ibu jari dan jempolnya membuka jalan dengan meminggirkan rambut

kemaluanku. Klentitku kaku, ......... dijilat dan disedotnya susuku sampai

aku kegelian dan, ..... kini kurasakan mulutnya sudah diatas memekku. Aku

semakin geli lidahnya menyapu bersih ruang dalam memekku yang basah sambil

tangan kanannya ikut membantu memainkan , .....

" Eeeeeeeh.,,,,, Bandi,...... aduuuuuh,... " aku mengerang kegelian, tapi

dia tidak perduli diteruskannya mempermainkan klentitku.

Aku sudah tak tahan, dengan berjongkok kududkkan bandi dan aku kaget

melihat benda menggelantung tegak menghadap keatas (bukan tegak lurus

seperti punya suamiku kayaknya) disela selangkangannya. Dia hanya tersenyum

memegang leher penis dan digerak-gerakkan dengan tangannya, kudekati dan

kupegang,.... Alamak,..... tanganku tak cukup melingkar pada penisnya dan

panjangnya 2 cm dibawah pusarnya. Aku geli dan taku melihatnya Hitam,...

mendongak seperti pisang ambon besarnya, Kutaksir panjangnya sekitar 19 Cm,

sedangkan yang pernah kurasakan hanya 16 CM.

" Kenapa kog dilihatin seperti itu",.. tanyanya

" Eh ,... aku heran kog kayak gini ya,...cukup nggak ya ini lewat punyaku

nanti". Jawabku sambil tetap memegangnya.

Belum selesai aku melanjutkan omonganku disorongkakn ujung penisnya

kemulutku, dan,... ehm,....mulutku tak muat menampung semua penisnya

kedalam,... kurasakan nikmat juga, selama ini aku tak pernah seperti

ini,... Sedotanku keluar masuk penisnya menyembul tenggelem dalam mulutku

tangannya juga tidak diam menggapai semua bagian tubuhku yang sensitif, aku

semakin terangsang. Tak lupa pula Bola penis dua buah menjadi sasaran

lidahku, kurasakan ada cairan bening sedikit cukup manis dan terus kuhisap

sampai mulutku tak mampu lagi menahan besarnya penis bandi. Setelah puas

aku mencium batang kemaluannya dan mulutku payah, kulirih LD masih

memperagakan posisi sanggama bermacam- macam dengan mani membasahi mulut

wanita.,(..... Tiba-tiba terlintas dipikiranku bahwa Aku akan berbuat

seperti yang di Laser Disk itu ,..... ingin merasakan air mani Bandi yang

segar nanti,... akan kuhabiskan)

" Din coba kamu ngadep belakang dan pegangi ujung sofa itu". Perintahnya.

Aku tidak menolah kulakukan perintahnya tiba- tiba kurasakan penis bandi

dipukul-pukulkan pada pantatku aku kegelian. Diserudukkan penisnya ke

memekku dari belakang sulit sekali,.. dia coba lagi dan gagal. "

Aaaaaaah,... seret sekali ya kayak perawan" omongnya,... Aku semakin

tersanjung karena anakku sudah 2 tapi memekku dibilang seret kayak perawan.

Aku berbalik ku bantu bandi dengan mengelomohi penisnya dengan ludahku tapi

masih juga tidak berhasil menembus memekku. Kulihat Bandi tidak kehilangan

akal diambilnya hand bodi dan dioleskan pada penisnya yang besar dan,...

perlahan masuk pada vaginaku yang kecil, kurasakan agak pedih.

" Bandi,.. udah ah,... nggak bisa masuk lho, ...terlalu besar sih",.

pintaku.

" Sebentar ,... tahan dulu ya,...ini udah nyampai sepertiga lho". Jawabnya

sambil didesaknya vaginaku dengan penis dan,... sreeet,... sret,...

sreeeeetttttt. " aaaaaUUUUUU",... aku menjerit kurasakan penis Bandi terasa

tembus ke kerongkonganku, digerak gerakan pantatnya aku kegielian,...

akhirnya banjir juga vaginaku dan kurasakan kenikmatan saat penis bandi

maju mundur diruang vaginaku. Sesekali pantatku ditepuknya untuk menambah

semangatku menggenjot penisnya, susuku dibiarkan bergelantungan berbegrak

bebas sementara tangan bandi sibuk memegang pinggulku memaju mundurkan

pantatku. Saat penis masuk badanku terasa tertusuk geli tak karuan.

Sesekali juga Bandi menciumi punggungku sambil penisnya terus bergerak

keluar masuk memekku. Aku juga berusaha dengan menggerakkan pantatku kiri

kanan dan penis Bandi seakan terjepit diapun mengerang kuat. Dipegangnya

susuku kuat-kuat dan ditarik masukkan penis besar tersebut berulang sampai

aku kelelahan.

" Aaaahhhhhh, .....Dini,... aku mau keluar nih, ......". Erangnya.

" Sebentar ya, ......" Kuatrik penis Bandi dan tak kusia-siakan, kumasukkan

lagi dalam mulutku sambil kugerakkan maju mundur tanganku, dan dia semakin

kegelian, tak lama kemudian,.... Sreeet,.. Sreeet,... Sreeettt,.. kurasakan

mulutku penuh dengan tumpahan air manu bandi, segar rasanya, ... kubersihkan

penis bandi dengan mulut dan lidahku dari air maninya, .....dipegangnya

kepalaku seakan dia tak mau aku membuang maninya keluar. Dan,... Bandi

tergeletak kelelahan dengan keringat yang luar biasa.

Kubersihkan diriku dan kulihat Bandi masih istirahat dengan telanjang.

Kuciumi tubuh Bandi (kini aku tidak malu lagi) perlahan dia tersenyum dan

kulihat penisnya mengecil lemas,... kupegang,... remas perlahan dan aku

masih kurang nampaknya,.. mulutku dengan sigap melahap penis bandi yang

lemas itu, dalam kondisi lemas, masuk semua bagian penis kemulutku, terus

kupermainkan seperti dalam LD yang diputar Bandi tadi. Tak lama kemudian

mulutku sudah tak muat menampung penis bandi untuk kukulum, ... akhirnya

kurelakan sebagian batang penis bandi keluar dari mulutku. Bandipun mulai

bangun dan aggresif, ... diusapnya vaginaku yang sudah kucuci dan mulai

basah oleh tangannya. Bandi berbalik menciumi vaginaku sementara aku

menciumi penisnya yang tambah mengeras (posis 69),... bandi tambah menggila

dimasukkan semua bagian lidahnya ke vaginaku aku menjerit kegelian.

Bandi memindah posisi ditaruh tubuhnya diatas karpet dan diangkatnya

tubuhku menindihnya, ... penis Bandi ditutuntun menuju lubang kemaluanku

dan,.. tanpa ampun lagi kemaluanku diucek- ucek oleh penisnya, ....Kurasakan

penis bandi tidak masuk semuanya atau memang vaginanku yang dangkal aku tak

tahu, yang ada dalam benakku sekarang hanya nafsu dan nafsu saja,.... .

Kugerakkan naik turun pantatku menduduku pahanya sementara vaginaku sibuk

melahap penis bandi yang kekar dan angkuh itu. Tangan bandi sesekali

mengucek susuku tak kuhiraupan karena nikmatnya tak seberapa dibanding

dengan penisnya yang mengisi penuh vaginaku. Kurebahkan tubuhku karena

payah sambil kulumat bibir bandi yang terus mengerang itu, ... dan terus

kugoyang pantat sesuai irama nafsuku, ... bandipun demikian. Aku mulai

merasakan vaginaku semakin longgar karena becek basah dan geliku

memuncak,... Kugigit dada bandi kuat-kuat untuk menahan kepuasan dan

bersamaan dengan itu pula kudengar erangan bandi yang menyatakan bahwa air

maninya akan tumpah, ... Kupercepat menggoyang pantat karena aku tak mau

menyia-nyiakan keadaan ini aku ingin kepuasan maksimal,......

Dan,........ Aaaaaaaahhhhhhhhh, ...... Sreeeeet,.... Sreeetttt,...

sreet,..... Kurasakan ada aliran hangat menyemprot vaginaku dan terasa

penuh,.... Bandi masih mengerang hebat aku gigit dadnya sekali lagi sambil

kucakar punggungnya untuk menahan kenikmatan yang tiada taranya ini.

Kuangkat pantatku pelan-pelan dan masih kulihat sisa- sisa ketegangan

dipenis bandi. Kuraih penis itu dan kubersihkan kembali dengan mulut

mungilku yang serakah tiada habisnya melihat penis tegang besar dan keras

itu.

Bandipun tersenyum puas layaknya aku, ciuman mesranya mendarat dujung

bibirku, dan diapun tak mau ketinggalan mengusap vaginaku dengan

lidahnya,... akupun geli. Tak terasa hari sudah siang.

Tak lama kemudian aku pamit dan aku menjadi keterusan mengikuti acara

ibu-ibu itu dengan berganti-ganti pasangan yang hebat. Sedangkan hubunganku

dengan suami tetap tidak terganggu karena suamiku tidak pernah minta yang

aneh-aneh,... jadi asal aku terlentang dia masuk, ... kocek - kocek sebentar

selesai. Untuk kepuasan lainnya aku dapatkan dari yang lain

0 comments:

Post a Comment

 
Welcome to Copyright © 2012 Design by Ipietoon Blogger Template